Subhanallah, Maha Suci Allah. Melihat apa yang terjadi dan menimpa kelahiran seorang bayi yang memiliki buntut memang tidak sewajarnya sebagaimana bayi pada umumnya. Kita tidak mengetahui isyarat apakah yang tersurat dalam peristiwa ini yang diberikan oleh Tuhan pada kita yang hidup sekarang dan menyaksikannya. Tentu semuanya tidak serta merta terjadi dengan sendirinya melainkan semua terjadi atas kehendak Yang Maha Agung. Apa yang dirasakan Hou ayah bayi yang berasal dari kota Lixing propinsi Anhui Cina ini mungkin begitu heran bercampur aneh tidak habis pikir kenapa semua ini terjadi menimpa putrinya yang baru dilahirkan. Akhirnya setelah berumur 4 bulan sang bayi beberapa hari lalu tepatnya tanggal 5 Maret 2010 menjalani operasi pemotongan buntut yang telah tumbuh sepanjang 12 cm tersebut agar kelak ia bisa tumbuh selayaknya wanita normal pada umumnya. Sebenarnya semula panjang ekor bayi ketika lahir hanya 5-6 cm saja namun seiring waktu selama 4 bulan usia bayi tumbuh menjadi 12 cm dengan diameter 3 cm. Proses pemotongan ekor bayi ini memang sengaja tidak dilakukan pada saat baru lahir karena pertimbangan resiko yang ditimbulkan kelak. Tim medis yang menangani menilai operasi dilakukan saat kondisi fisik bayi dianggap sudah kuat dalam menjalani operasi pemotongan tersebut. Masih menurut keterangan tim dokter yang menangani kasus ini seperti dikutip ruanghati.com dari China Daily menyebutkan kasus bayi berbuntut seperti ini termasuk sangat langka dan memiliki probabilitas 1 dari 1 juta kelahiran bayi ujar dokter yang sekaligus merangkap tabib Sun Juni. Masih menurut Sun, operasi pemotongan inipun sangat beresiko tinggi, sebab bila tidak dilakukan dengan sangat hati hati bisa berakibat pada kelumpuhan karena berhubungan dengan berbagai organ syaraf utama. Semoga saja bayi perempuan ini dapat hidup normal seperti halnya wanita normal lain pada umumnya, dan kasus ini bisa kita jadikan sebagai pengingat kita pada kuasa Illahi dimana semua hal yang terjadi tidak akan lepas dari kehendak dan atau ijin Nya. Wallahualam Bishawab – Only Heaven Knows
0 komentar:
Posting Komentar