Nih penjelasannya...
Tombol dengan nada multi frekuensi ini mulai diperkenalkan pada publik sejak tahun 1960, dan menggantikan sistem Rotary Dial.
Tombol ini diletakkan dalam suatu grid berukuran 4×3.
Sistem ini diciptakan untuk membedakan tiap nomor telepon, menekan satu tombol akan menghasilkan pitch yang terdiri dari gabungan dua simultan frekuensi nada murni sinusoidal. Baris di tombol yang muncul menentukan frekuensi rendah, dan kolom menentukan tinggi
frekuensi. Sebagai contoh, menekan tombol '1 'akan menghasilkan suara
terdiri dari kedua 697 dan 1209 hertz (Hz).
Perhatikan bahwa tata letak digit berbeda dari yang biasanya muncul pada kalkulator dan keypad numerik. The "*" disebut "kunci bintang" atau "kunci tanda bintang". "#" (Meskipun secara teknis disebut sebagai "octothorpe") disebut "tanda nomor", atau "kunci hash", tergantung pada kebangsaan seseorang atau preferensi pribadi. Ini dapat digunakan untuk fungsi-fungsi khusus. Sebagai contoh, di Inggris, pengguna dapat memesan panggilan alarm 07:30 dari sentral telepon Telecom Inggris dengan panggilan: * 55 * 0730 #. 0 = tidak ada (di beberapa telepon, artinya "Operator" atau "Oper") 1 = tidak ada (pada beberapa telepon yang lebih tua, artinya QZ) 2 = ABC 3 = DEF 4 = GHI 5 = JKL 6 = MNO 7 = P (Q) RS 8 = TUV 9 = WXY (Z) Jadi, frekuensi yang dikirim dari si penelepon akan diterima sebagai sinyal dengan tanda frekuensi pada operator, hingga operator dapat secara manual mencatat history dan tujuan sipenelepon itu. Ini merupakan 2 cara berbeda untuk mengirim dan menerima nomor tujuan kita: 1. Secara digital, tiap tombol yang kita tekan pada Handphone atau Telepon rumah, langsung tercatat dalam catatan panggilan keluar di Operator. Dan hal ini menjadi metode utama yang dipakai setiap provider saat ini. 2. Secara manual, frekuensi tiap tombol yang berbeda menentukan nomor tujuan, walau hal ini tidak mungkin dicatat langsung oleh telinga manusia. Secara teknisnya, kedua hal ini dipadukan agar tak terjadi kesalahan sistem. Tapi mengikuti perkembangan teknologi, nampaknya metode kedua sudah nyaris punah. |
Itulah alasan kenapa telepon memiliki tombol yang suaranya berbeda satu sama lain