Selasa, 15 Juni 2010
Mengapa Kita bersin, batuk, cegukan, mendengkur, dan menguap??
Foto MistiS
semoga agan agan semua terhibur
tx....
Hp Jadul Dengan Fitur2 Terkini [Ga Liat Nyesel Gan]

Hape Jadul dengan fitur terkini, yakni :
- Kamera 8 MegaPixel
- Bluetooth
- SD Card
- Mp3 Player

Mukjizat Rasulullah : Membelah Bulan ~ Misteri Retakan di Bulan
Terlampir adalah foto bulan dari koleksi NASA. Semoga hal itu akan semakin menyempurnakan keyakinan kita terhadap kekuasan Allah (swt) dan kerasulan nabi Muhammad (saw).
Dalam Bukhari dan Muslim, juga dalam kitab2 hadits yang terkenal lainnya, diriwayatkan bahwa sebelum Rasulullah (saw) hijrah, berkumpullah tokoh2 kafir Quraiy, seperti Abu Jahal, Walid bin Mughirah dan Al 'Ash bin Qail.
Rasulullah (saw) berkata kepada mereka, "Apakah kalian akan masuk Islam jika aku sanggup melakukannya?"
Subhanallah. Subhan ibn Abdullah Laem Chabang, 09/02/2005 . Telah Dekat Kiamat, Bulan Telah Terbelah Allah berfirman: "Sungguh telah dekat hari kiamat, dan bulan pun telah terbelah." (Q.S. Al-Qamar: 1)
Tentang ayat ini, saya akan menceritakan sebuah kisah. Beberapa waktu lalu, saya mempresentasikan hal itu di University Cardif, Inggris bagian Barat. Para peserta yang hadir ber-macam2, ada yang muslim dan ada juga yang bukan muslim. Salah satu tema diskusi waktu itu adalah seputar mukjizat ilmiah dari Al-Qur'an.
Maka saya menjawabnya: Tidak, sebab kehebatan ilmiah diterangkan oleh ilmu pengetahuan, sedangkan mukjizat tidak bisa diterangkan ilmu pengetahuan, sebab ia tidak bisa menjangkaunya. Dan tentang terbelahnya bulan, maka hal itu adalah mukjizat yang terjadi pada masa Rasul terakhir Muhammad shallallahu 'alaihi wassalam, sebagai pembenaran atas kenabian dan kerasulannya, sebagaimana nabi2 sebelumnya.
Dan memang Allah ta'alaa benar2 maha berkuasa atas segala sesuatu.
Maka Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar pun mengutip sebuah kisah Rasulullah membelah bulan. Kisah itu adalah sebelum hijrah dari Mekah Mukarramah ke Madinah Munawarah. Orang2 musyrik berkata, "Wahai Muhammad, kalau engkau benar Nabi dan Rasul, coba tunjukkan kepada kami satu kehebatan yang bisa membuktikan kenabian dan kerasulanmu (dengan nada mengejek dan meng-olok2)?" Rasulullah bertanya, "Apa yang kalian inginkan?"
Mereka menjawab, "Coba belah bulan..." Rasulullah pun berdiri dan terdiam, berdoa kepada Allah agar menolongnya. Lalu Allah memberitahu Muhammad saw agar mengarahkan telunjuknya ke bulan. Rasulullah pun mengarahkan telunjuknya ke bulan dan terbelahlah bulan itu dengan se-benar2-nya. Serta-merta orang2 musyrik pun berujar, "Muhammad, engkau benar2 telah menyihir kami!"
Akan tetapi para ahli mengatakan bahwa sihir, memang benar bisa saja "menyihir" orang yang ada disampingnya akan tetapi tidak bisa menyihir orang yang tidak ada di tempat itu. Lalu mereka pun menunggu orang2 yang akan pulang dari perjalanan.
Orang2 Quraisy pun bergegas menuju keluar batas kota Mekkah menanti orang yang baru pulang dari perjalanan. Dan ketika datang rombongan yang pertama kali dari perjalanan menuju Mekkah, orang2 musyrik pun bertanya, "Apakah kalian melihat sesuatu yang aneh dengan bulan?" Mereka menjawab, "Ya, benar. Pada suatu malam yang lalu kami melihat bulan terbelah
menjadi dua dan saling menjauh masing2-nya kemudian bersatu kembali..."
Maka sebagian mereka pun beriman, dan sebagian lainnya lagi tetap kafir ingkar). Oleh karena itu, Allah menurunkan ayat-Nya: "Sungguh, telah dekat hari qiamat, dan telah terbelah bulan, dan ketika melihat tanda2 kebesaran Kami, merekapun ingkar lagi berpaling seraya berkata, "Ini adalah sihir yang terus-menerus", dan mereka mendustakannya, bahkan mengikuti hawa nafsu mereka. Dan setiap urusan benar-benar telah tetap... (sampai akhir surat Al-Qamar).
Dan setelah selesainya Prof. Dr. Zaghlul menyampaikan hadits nabi tersebut, berdiri seorang muslim warga Inggris dan memperkenalkan diri seraya berkata, "Aku Daud Musa Pitkhok, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris. Wahai Tuan, bolehkah aku menambahkan?" Prof. Dr. Zaghlul Al-Najar menjawab:"Dipersilahkan dengan senang hati."
Daud Musa Pitkhok berkata, "Aku pernah meneliti agama2 (sebelum menjadi muslim), maka salah seorang mahasiswa muslim menunjukiku sebuah terjemah makna2 Al-Qur'an yang mulia. Maka, aku pun berterima kasih kepadanya dan aku membawa terjemah itu pulang ke rumah. Dan ketika aku mem-buka2 terjemahan Al-Qur'an itu di rumah, maka surat yang pertama aku buka
ternyata Al-Qamar. Dan aku pun membacanya: "Telah dekat hari qiamat dan bulan pun telah terbelah..."
Aku bergumam: Apakah kalimat ini masuk akal? Apakah mungkin bulan bisa terbelah kemudian bersatu kembali? Andai benar, kekuatan macam apa yang bisa melakukan hal itu? Maka, aku pun berhenti membaca ayat2 selanjutnya dan aku menyibukkan diri dengan urusan kehidupan se-hari2. Akan tetapi Allah maha tahu tentang tingkat keikhlasam hamba-Nya dalam pencarian kebenaran.
Suatu hari aku duduk di depan televisi Inggris. Saat itu ada sebuah diskusi antara seorang presenter Inggris dan 3 orang pakar ruang angkasa AS. Ketiga pakar antariksa tersebut bercerita tentang dana yang begitu besar dalam rangka melakukan perjalanan ke antariksa, padahal saat yang sama dunia sedang mengalami masalah kelaparan, kemiskinan, sakit dan perselisihan.
Presenter berkata, "Andaikan dana itu digunakan untuk memakmurkan bumi, tentulah lebih banyak gunanya." Ketiga pakar itu pun membela diri dengan proyek antariksanya dan berkata, "Proyek antariksa ini akan membawa dampak yang sangat positif pada banyak segmen kehidupan manusia, baik pada segi kedokteran, industri ataupun pertanian. Jadi pendanaan tersebut bukanlah hal yang sia2, akan tetapi hal itu dalam rangka pengembangan kehidupan manusia."
" Mereka pun menjawab, "Tidak! Tujuannya tidak semata menancapkan ilmu pengetahuan AS di bulan, akan tetapi kami mempelajari kandungan yang ada di dalam bulan itu sendiri, maka kami pun telah mendapat hakikat tentang bulan itu, yang jika kita berikan dana lebih dari 100 juta dollar untuk kesenangan manusia, maka kami tidak akan memberikan dana itu kepada siapapun."
Mendengar hal itu, presenter itu pun bertanya, "Hakikat apa yang kalian telah capai hingga demikian mahal taruhannya?" Mereka menjawab, " Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan di suatu hari dahulu kala, kemudian menyatu kembali! Presenter pun bertanya, "Bagaimana kalian bisa yakin akan hal itu?" Mereka menjawab, "Kami mendapati secara pasti dari batu2-an yang terpisah (katrena) terpotong di permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan. Kami meminta para pakar geologi untuk menelitinya, dan mereka mengatakan, "Hal ini tidak mungkin terjadi kecuali jika memang bulan pernah terbelah lalu bersatu kembali!"
Mendengar paparan itu, ketua Al-Hizb Al-Islamy Inggris mengatakan, " Maka aku pun turun dari kursi dan berkata, 'Mukjizat (kehebatan) benar2 telah terjadi pada diri Muhammad shallallahu alaihi wassallam 1400-an tahun yang lalu. Allah benar2 telah meng-olok2 AS untuk mengeluarkan dana yang begitu besar, hingga 100 juta dollar, hanya untuk menetapkan akan kebenaran muslimin! Agama Islam ini tidak mungkin salah... Lalu aku pun kembali membuka Mushhaf Al-Qur'an dan aku baca surat Al-Qamar.
Dan saat itu adalah awal aku menerima dan masuk Islam."
Siapkah Kita Hidup dalam Kegelapan di 2012?
Berdasarkan konsensus ahli, badai matahari mencapai klimaks dan paling ganas pada akhir 2012 atau awal 2013. Jika tak siap, kita bisa hidup di masa 'kegelapan'.
National Academy of Sciences AS memperingatkan, jaringan listrik sangat serius rentan terhadap ledakan yang berasal dari matahari.
Berdasarkan konsensus ilmiah dari banyak ahli ledakan itu akan mencapai klimaks dan paling ganas pada akhir 2012 atau awal 2013.
National Academy of Sciences (NAS) yang didirikan oleh Abraham Lincoln saat Perang Sipil itu seperti Mahkamah Agung dalam memberikan pendapat ilmiah di AS juga di seluruh dunia.
Mereka mengeluarkan pendapat untuk di AS saja sebanyak 130 juta orang terpaksa akan tanpa listrik selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, jika terkena ledakan besar dikenal sebagai coronal mass ejection (CME), dari matahari.
Efek dari ketiadaan listrik, dalam beberapa jam distribusi air minum akan terhenti, makanan yang mudah rusak dan obat akan hilang dalam 12-24 jam, layanan telepon, transportasi, pasokan bahan bakar dan lainnya juga terganggu.
Listrik itu mungkin perlu berbulan-bulan untuk perbaikan, sehingga layanan darurat, perbankan, bursa saham bahkan komando dan kontrol militer dan penegakan hukum tidak beroperasi.
Selama 150 tahun terakhir bumi setidaknya telah terkena dua kali CME, yakni peristiwa Carrington di 1859 dan Great Magnetik Storm tahun 1921 yang cukup kuat untuk menghancurkan kehidupan kita pada saat ini, jika ledakan serupa memukul bumi pada hari ini.
Ledakan tidak menyebabkan masalah nyata di masa lalu karena tidak ada jaringan listrik. Bahkan pada tahun 1921, kota-kota yang memiliki generator hanya berukuran sangat kecil dan tidak seperti megavoltase pada saat ini.
Jika CME mengguncang permukaan bumi, beberapa akan muncul kembali dari tanah dan memutus sekering dari gulungan tembaga transformator yang menghubungkan pembangkit listrik satu dengan yang lain.
Masalah ini tidak dapat dibenahi di lokasi, dan biasanya perlu diganti total. Sementara tidak ada yang memproduksi transformator seperti di Amerika Serikat dan di pasar dunia harus menunggu 1-3 tahun.
Beberapa ilmuwan mengatakan untuk tidak perlu khawatir, aktivitas matahari begitu rendah hari ini yang bisa klimaks pada 2012-2013.
Dan biasanya, medan magnet bumi melindungi kita dari ledakan matahari, seperti saat dampak CME raksasa 1859 atau 1921.
Tetapi perisai bumi itu telah menurun. Pada pertengahan Desember 2008, Themis, satu skuadron lima satelit penelitian NASA menemukan sebuah lubang, luar biasa besar dari kutub ke khatulistiwa.
“Ketika saya memberitahu rekan-rekan saya, seolah-olah aku mencoba meyakinkan mereka bahwa matahari terbit dari barat ... Ini benar-benar membalikkan pemahaman kita. Itu dapat mengakibatkan badai magnetik kuat dari yang kita lihat bertahun-tahun,” kata ilmuwan proyek Themis David Sibeck dari Pusat Penerbangan Ruang Angkasa.
Badai matahri bukan lelucon dan itu keadaan darurat tapi dapat dipecahkan. Surge suppressors yang ditempatkan di antara tanah dan transformator dapat menjaga grid dari kebakaran.
Pemasangan hanya perlu dua atau tiga tahun dan tidak memerlukan kemajuan teknologi dramatis, hanya beberapa ratus surge suppressors seukuran mesin cuci ditempatkan di seluruh grid. Biaya diperkirakan mencapai US$ 300 juta hingga US$ 500 juta untuk seluruh wilayah AS.
Hambatan terbesar adalah kurangnya kemauan politik. Selain itu jaringan listrik yang tumbuh sembarangan dan tambal sulam.
Gawat, Matahari akan Semakin Aktif
Matahari akan makin aktif dan bisa menimbulkan efek buruk. Untuk antisipasi, ilmuwan bertemu Selasa lalu, membahas cara melindungi bumi dari serangan badai matahari.
Badai matahari terjadi jikasunspots di bintang kita meletus dan memuntahkan keluar partikel yang dapat merusak sistem pembangkit listrik di bumi.
Aktivitas matahari biasanya mengikuti siklus 11-tahun, dan tampaknya akan keluar dari masa kemerosotan dan bersiap-siap untuk masa aktif.
"Matahari bangun dari tidur nyenyak dan dalam beberapa tahun ke depan kita akan menghadapi aktivitas matahari dengan tingkat jauh lebih tinggi," kata Richard Fisher, Kepala Divisi Heliophysics NASA.
"Pada saat yang sama, masyarakat teknologi belum mengembangkan kepekaan pada badai matahari yang belum pernah terjadi sebelumnya. Perpotongan dua masalah itu yang kami bahas."
Orang di abad 21 bergantung pada sistem berteknologi tinggi bagi kehidupan dasar sehari-hari mereka.
Tapi pembangkit listrik canggih, navigasi GPS, perjalanan udara, jasa keuangan dan komunikasi radio darurat, semua dapat pingsan oleh aktivitas matahari yang intens.
Sebuah badai matahari besar dapat menyebabkan kerusakan ekonomi dua puluh kali lebih besar dari Badai Katrina, ingat National Academy of Sciences dalam sebuah laporan tahun 2008.
Untungnya, banyak kerusakan dapat diatasi jika tahu badai kapan akan datang. Itulah sebabnya pemahaman yang lebih baik dari cuaca matahari dan kemampuan untuk memberikan peringatan dini sangat penting.
Menempatkan satelit di ‘mode aman' dan melepaskan transformator dapat melindungi elektronik dari lonjakan listrik yang merusak.
"Peramalan cuaca ruang angkasa masih dalam masa perkembangan, tapi kami membuat kemajuan yang cepat," kata Thomas Bogdan, Direktur Nasional Kelautan dan Atmosfer AS (NOAA) .
NASA dan NOAA bekerja sama untuk mengelola armada satelit yang memantau matahari dan membantu untuk memprediksi perubahan yang terjadi.
Sepasang pesawat ruang angkasa disebut stereo (Solar Terrestrial Relations Observatory) ditempatkan di sisi berlawanan dari matahari, yang menawarkan tampilan gabungan 90 persen permukaan matahari.
Selain itu, SDO (yang Solar Dinamic Observatory) yang baru saja diluncurkan pada Februari 2010, bisa mengambil foto daerah aktif yang belum pernah bisa diambil sebelumnya di wilayah matahari dengan resolusi spektral, temporal dan spasial.
Juga sebuah satelit tua yang disebut Advanced Composition Explorer (ACE) yang diluncurkan pada 1997 dan masih terus memantau datang angina dari matahari. Dan ada puluhan wahana lain yang didedikasikan untuk ilmu matahari.
"Saya percaya kami berada di ambang era baru di mana cuaca ruang angkasa dapat mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari seperti cuaca bumi biasa," kata Fisher. "Kami menganggap ini memang sangat serius.
Skenario Kiamat Akibat Benda Luar Angkasa
Masuknya benda asing dari luar angkasa bisa jadi ancaman yang serius bagi bumi. Puing yang menyimpang dari sabuk asteroid dapat masuk orbit dan menimbulkan bencana besar.
Setidaknya dalam setiap abad, meteor berukuran 10 meter menabrak bumi dengan kekuatan seperti bom nuklir kecil.
Tempat terakhir yang terkena dampak adalah Tunguska tahun 1908, dan jadi sebuah keberuntungan karena benda tersebut mendarat di wilayah tak bertuan di Siberia.
Padahal setiap beberapa ribu tahun sekali, bumi dapat dilewati beberapa benda yang terlempar dari ekor komet, meteor, hingga batuan api yang mematikan.
Bahkan setiap 100 ribu tahun, benda langit dengan kekuatan merusak setara dengan persenjataan nuklir melewati bumi dalam jarak yang dekat.
Ukuran ini setara untuk menghancurkan wilayah seukuran Inggris dan memunculkan gelombang pasang secara global,serta cukup untuk memenuhi atmosfir dengan debu serta menutup sinar matahari dan membunuh kehidupan.
Selain itu ada yang dinamakan ‘Big One’. Dalam kerangka 100 juta tahun, batuan berukuran asteroid kecil menabrak bumi sehingga menyebabkan gempa bumi secara global. Selain itu juga menimbulkan gelombang pasang yang tinggi dan menyebabkan kematian hewan dalam jumlah besar.
Makhluk hidup di lautan pun ikut surut di mana triliunan ton debu menyebabkan pendinginan secara drastis, serta berdampak pada pasokan makanan yang berbasis pada fotosintesis.
Inilah yang mungkin terjadi pada 65 juta tahun lalu.
Ratusan juta tahun memang terdengar jangka waktu yang panjang. Namun, astronom telah mengantisipasi hal ini.
Sebuah jaringan teleskop berbasis di permukaan dapat memantau langit menyangkut benda asing di luar angkasa berdiameter beberapa ratus meter.
Saat bintang raksasa membuang bahan bakar nuklir mereka, maka yang terjadi adalah ledakan sangat besar bernama Supernova. Bintang yang sekarat akan bersinar ke seluruhan galaksi dan menerbangkan partikel energi tinggi di mana dapat merusak lapisan ozon planet termasuk bumi.
Kematian besar-besaran mamalia di Amerika Utara pada 41 ribu tahun lalu juga dikaitkan dengan keberadaan supernova. Beberapa kepunahan kecil juga berhubungan dengan hal itu.
Supernova merupakan sebuah ‘petasan kecil’ jika dibandingkan dengan hypernova. Peristiwa ini sangat jarang.
Namun bintang yang sangat besar bisa menyemburkan gas dan partikel energi tinggi hingga mendekati kecepatan cahaya. Dalam hitungan beberapa saat, peristiwa itu akan melenyapkan bintang di seluruh alam semesta.
Dalam beberapa teori, energi gelap terbukti tidak hanya rumusan Einstein. Energi itu terbukti juga merupakan bagian dari waktu dan kehidupan angkasa.
Jika energi gelap berkembang, maka ini akan menyebabkan kehancuran alam semesta, seperti kejadian 20 miliar tahun lalu disebut ‘Big Rip’.
Pertama adalah galaksi, kemudian bintang, dan selanjutnya adalah atom yang akan terbelah akibat energi gelap itu. Dan tak ada seorang pun yang dapat selamat dari petaka ini, yang merupakan kehancuran fatal.
Seperti dikutip dari Independent, akhir dari galaksi Bima Sakti tempat bumi berada tetap akan datang meskipun perlahan.