Ads 120 X 160px

Minggu, 14 November 2010

Penjelasan tentang suara dari "Tombol Telepon" yang berbeda satu sama lain


Sadar ga gan, tiap tombol suaranya tuh beda..

Nih penjelasannya...


Tombol dengan nada multi frekuensi ini mulai diperkenalkan pada publik sejak tahun 1960, dan menggantikan sistem Rotary Dial.
Tombol ini diletakkan dalam suatu grid berukuran 4×3.


Sistem ini diciptakan untuk membedakan tiap nomor telepon, menekan satu tombol akan menghasilkan pitch yang terdiri dari gabungan dua simultan frekuensi nada murni sinusoidal. Baris di tombol yang muncul menentukan frekuensi rendah, dan kolom menentukan tinggi
frekuensi. Sebagai contoh, menekan tombol '1 'akan menghasilkan suara
terdiri dari kedua 697 dan 1209 hertz (Hz).



Perhatikan bahwa tata letak digit berbeda dari yang biasanya muncul pada kalkulator dan keypad numerik.
The "*" disebut "kunci bintang" atau "kunci tanda bintang". "#" (Meskipun secara teknis disebut sebagai "octothorpe") disebut "tanda nomor", atau "kunci hash", tergantung pada kebangsaan seseorang atau preferensi pribadi. Ini dapat digunakan untuk fungsi-fungsi khusus. Sebagai contoh, di Inggris, pengguna dapat memesan panggilan alarm 07:30 dari sentral telepon Telecom Inggris dengan panggilan: * 55 * 0730 #.


0 = tidak ada (di beberapa telepon, artinya "Operator" atau "Oper")
1 = tidak ada (pada beberapa telepon yang lebih tua, artinya QZ)
2 = ABC
3 = DEF
4 = GHI
5 = JKL
6 = MNO
7 = P (Q) RS
8 = TUV
9 = WXY (Z)


Jadi, frekuensi yang dikirim dari si penelepon akan diterima sebagai sinyal dengan tanda frekuensi pada operator, hingga operator dapat secara manual mencatat history dan tujuan sipenelepon itu.


Ini merupakan 2 cara berbeda untuk mengirim dan menerima nomor tujuan kita:
1. Secara digital, tiap tombol yang kita tekan pada Handphone atau Telepon rumah, langsung tercatat dalam catatan panggilan keluar di Operator. Dan hal ini menjadi metode utama yang dipakai setiap provider saat ini.
2. Secara manual, frekuensi tiap tombol yang berbeda menentukan nomor tujuan, walau hal ini tidak mungkin dicatat langsung oleh telinga manusia.


Secara teknisnya, kedua hal ini dipadukan agar tak terjadi kesalahan sistem. Tapi mengikuti perkembangan teknologi, nampaknya metode kedua sudah nyaris punah.





Itulah alasan kenapa telepon memiliki tombol yang suaranya berbeda satu sama lain

Read more..

Bagaimana radiasi telpon genggam bekerja


Sumber Radiasi telpon genggam
Saat berbicara melalui telepon seluler, pemancar menerima bunyi dari suara kamu dan mengkodekannya ke dalam gelombang sinus tanpa henti. Gelombang sinus merupakan jenis dari gelombang berubah-ubah yang tanpa henti memancar keluar dari antena dan berfluktuasi dengan datar melalui angkasa.


elombang sinus merupakan batas pengukuran frekuensi. Frekuensi adalah waktu perdetik yang dibutuhkan gelombang mencapai titik tertinggi dan terendahnya. Ketika pengkodean, bunyi telah di ubah ke dalam gelombang sinus dan pemancar mengirim sinyal ke antena yang akan mengirim sinyal tersebut keluar. Telepon selular mempunyai pemancar berdaya rendah. Kebanyakan telepon di mobil mempunyai pemancar berdaya 3 watt. Telepon seluler yang kita pakai bekerja pada daya 0,75 hingga 1 watt. Posisi pemancar terletak di dalam telepon selular bervariasi tergantung dari pembuatan, tapi biasanya terletak berdekatan dengan antena.

Gelombang radio yang mengirim sinyal pengkodean merupakan hasil dari penyebaran radiasi elektromagnetik oleh antena. Fungsi antena pada kebanyakan pemancar radio untuk mengirim gelombang radio sampai ke angkasa. Di dalam kasus telepon seluler, gelombang tersebut terbawa oleh pemancar di menara telepon selular.

akibat dari radiasi telpon genggam:
• Kanker
• Tumor otak
• Alzheimer’s
• Parkinson’s
• Fatigue
• Pusing

Namun ada cara untuk mengantisipasi radiasi telpon genggam:
• Pakailah bebas genggam (headset)
• Pakailah telepon yang antenanya sejauh mungkin dengan telinga kamu
• Panjangkanlah antena selama penggunaan
• Batasi penggunaan telepon di dalam gedung
• Batasi penggunaan telepon pada anak

Read more..

Sosok-Sosok Misterius Yang Disembunyikan Para Pelukis Didalam Lukisannya

Octavio Ocampo adalah lulusan dari sekolah seni terkenal San Carlos di Meksiko (sekarang museum) yang telah menjadi seorang seniman Meksiko dengan keterampilan yang luar biasa. Gambar metafora digabungkan oleh objek-objek yang saling melengkapi dalam lukisan yang beliau ciptakan.

Pengamat harus memperhatikan dengan sungguh-sungguh untuk mengetahui keberadaan objek tambahan yang dibuat pada karya seninya. Wajah terbentuk dari bunga, burung dan bahkan kupu-kupu. Lukisan memampangkan tokoh-tokoh lainnya atau bahkan binatang seperti dalam kreasi lukisan Mona Lisa miliknya. Setiap karya seni memiliki rahasia tersembunyi di dalamnya.

Sekilas hanya tampak seperti lukisan Mona Lisa biasa.

Namun kalau diperhatikan lebih detail, leher hingga dada Mona Lisa menggambarkan seekor kucing yang sedang bersantai dan coba amati kedua lengannya! Terlihat jelas sepasang kelinci dengan dua telinga panjang bukan? Rambut di sisi kanan dan kiri wajah juga sebenarnya adalah dua tiang penyanggah tempat dimana seseorang sedang berbaring yang memang kurang jelas dilukiskan pada dagu Mona Lisa. Selain itu, perbukitan pada latar pemandangan juga berbentuk wajah-wajah para tokoh terkenal yang dari pengamatan ane, hanya ada empat wajah yang terlihat jelas yaitu dua di kanan dan dua di kiri. Oh iya, tampak juga seekor anjing di sisi kiri Mona Lisa.

Apakah hanya sebuah lukisan wanita menawan?

Kurang tepat! Karena selain melukiskan wajah seorang wanita cantik, tergambar juga seorang wanita bertopi lebar pada mata kanan dan seorang pria pada mata kiri. Amati bagian hidung hingga dagu! Apakah Agan juga menemukan sosok seorang wanita berkerudung dan bergaun indah?

Satu lagi lukisan wanita cantik.


Kurang tepat lagi! Tapi mungkin rada jelas untuk lukisan yang satu ini. Rambut pada kedua sisi wajah memang gambar sepasang kuda yang kedua kaki depannya membentuk mata dan alis pada wajah wanita tersebut. Sedangkan hidungnya adalah seekor burung pada kejauhan dan bibirnya hanyalah salah satu gunung kecil yang diapit dua gunung lebih besar pada kedua sisi.

Read more..

Bentuk Desain Eksperimen

Terdapat beberapa bentuk desain eksperimen yang dapat digunakan dalam penelitian, yaitu:
  • Pre-Experimental Designs (nondesigns)
Dikatakan Pre-Experimental Designs, karena desain ini belum merupakan eksperimen sungguh-sungguh. mengapa??? karena masih terdapat variabel luar yang ikut berpengaruh terhadap bentuknya variabel dependen. jadi hasil eksperimen yang merupakan variabel dependen itu bukan semata-mata dipengaruhi oleh variabel independen. hal ini dapat terjadi, karena tidak adanya variabel kontrol dan sampel tidak dipilih secara random. Bentuk Pre-Experimental Designs ada beberapa macam, yaitu: One-shot Case Study, One-group pretest-posttest design, dan Intact-group comparason.
  • True Experimental Design
dikatakan True Experimental Design (Eksperimen yang betul-betul), karena didalam desain ini, penelitian dapat mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen. dengan demikian validitas internal (kualitas pelaksanaan rancangan penelitian) dapat menjadi tinggi. ciri utama dari True Experimental Design adalah bahwa sampel yang digunakan untuk eksperimen maupun sebagai kelompok kontrol diambil secara random dari populasi tertentu. jadi cirinya adalah adanya kelompok kontrol dan sampeel yang dipilih secara random. disini terdapat dua bentuk design True Experimental Design, yaitu: posttest only control design dan pretest group design.
  • Factorial Design
desain faktorial merupakan modifikasi dari design true experimental, yaitu dengan memperhatikan kemungkinan adanya variabel moderator yang mempengaruhi perlakuan (variabel independen) terhadap hasil (variabel dependen).
  • Quasi Experimental Design
bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true eksperimental design, yang sulit dilaksanakan. desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. walaupun demikian desain ini lebih baik dari pada pre-experimental design. Quasi Experimental Design ini digunakan karena pada kenyataannya sulit mendapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. dalam suatu kegiatan administrasi atau manajemen, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol dalam penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental. terdapat dua bentuk desain Quasi eksperimen, yaitu: Time-series Design dan Nonequivalent Control Group Design.


Read more..

IP anda

IP

Right

Daftar Link